Waspadai Penjual Pembangkang Penipu Di Toko Online Populer

Sudah semenjak mulai bermunculan dan mulai maraknya toko online yang mempermudah customer melaksanakan belanja online, semenjak dikala itu juga sebetulnya sudah mulai marak banyak sekali modus penipuan belanja online yang dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok.

Dari mulai modus yang paling sederhana dengan menciptakan website toko online, memajang produk yang dijual atau ditawarkan, dan kemudian sesudah pembeli membayar, maka barang tidak akan pernah dikirimkan. Baca juga: Penipuan Mengatasnamakan Shopee.

Selain itu ada juga modus yang memakai teknik website phising yang dilakukan oleh pelaku yang lebih jago dalam bidang IT yang berpura-pura menjadi penjual di toko online besar, kemudian akan menciptakan dan memanipulasi transaksi dan juga meretas data akun pembeli melalui pemberitahuan email hingga pada hasilnya pihak pengelola akan mengembalikan dana pembeli ke pelaku yang sudah berhasil menyamar seolah-seolah yakni pembeli yang sudah membayar tadi.

Tapi kemudian modus menyerupai itu sangatlah gampang diketahui dan dibedakan oleh calon korban, dan hal tersebut kemudian menciptakan tidak adanya tingkat kepercayaan untuk membeli produk melalui website yang tidak terpercaya.

Dan alasannya yakni alasan-alasan itu pulalah yang menciptakan dikala ini orang lebih merasa kondusif dan percaya dengan toko online besar yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar menyerupai Lazada, Tokopedia, Blibli, Bukalapak dan lain-lain.

Salah satu alasan yang menciptakan pembeli lebih merasa percaya adalah, alasannya yakni pada setiap melaksanakan pembayaran pesanan barang, maka pembeli hanya melaksanakan transfer ke nomor rekening bank pengelola dan dana pembayaran tersebut akan tetap ditahan dan gres akan diteruskan ke penjual sesudah benar-benar barang sudah diterima oleh pembeli.

Tapi ternyata, meskipun berbelanja di toko online yang dikelola oleh perusahaan terpercaya menyerupai diatas, telah admin pernah temukan kasus yang berdasarkan admin sangat mencurigakan yakni dengan memakai modus promo atau irit ongkir.

Makara begini, penjual akan meminta calon korban (pembeli) via chat atau messenger menyerupai WhatsApp untuk melaksanakan pembayaran melalui nomor rekening pribadi penjual eksklusif dengan iming-iming, supaya ongkir lebih murah dan mendapat proses pengiriman yang lebih cepat. Dan biasanya hal tersebut terjadi untuk produk-produk besar dengan berat lebih dari 10 kg.

Padahal ketika pembeli telah melaksanakan hal tersebut, maka pihak pengelola toko online tersebut tidak akan pernah mau untuk bertanggung jawab atas segala kemungkinan kerugian yang terjadi, alasannya yakni hal tersebut merupakan kesalahan pembeli sendiri.

Bagaimana biar tidak hingga tertipu oleh penjual penipu tersebut..?

Syarat biar pembeli tidak tertipu oleh modus penjual pembangkang tersebut yakni jangan pernah menuruti perintah penjual untuk melaksanakan pembayaran ke nomor rekening penjual, tapi tetap harus ke nomor rekening rekening resmi pada masing-masing perusahaan toko online tersebut.

Dengan tetap memperhatikan tingkat rating atau level pada penjual juga merupakan hal penting, mengingat rating tersebut merupakan bukti kepuasan dari pembeli terhadap produk yang sudah dijual oleh penjual tersebut.

Share this post