Peretas Bank Makin Cerdik Menciptakan Software Penghapus Jejak Transaksi
Aksi kejahatan siber memang bukanlah sesuatu yang harus dianggap remeh, terlebih dalam hal kejahatan di dunia perbankan. Berbagai modus pencurian uang di Bank terus saja dilakukan oleh para pelaku agresi kejahatan tersebut.
Dari mulai modus pencurian dengan cara mengintip nomor PIN orang yang sedang memasukkanya di mesin ATM memakai kamera kepetangan berukuran sangat kecil, menciptakan kartu ATM fiktif, memasang card reader sampai modus mengembangkan spyware melalui internet sebagai kegiatan jahat kepetangan yang dalam aksinya melaksanakan pencurian informasi melalui sistem online.
Tapi sampai diawal tahun 2018 ini, aksi-aksi tersebut ternyata semakin canggih saja, atau dengan kata lain para hacker seorang andal Bank tersebut sudah menjadi semakin akil saja.
Dalam sebuah artikel informasi yang berjudul "Hackers stole $6 million from Russian bank via SWIFT system: central bank", dinyatakan bahwa dalam agresi pencurian uang yang jumlahnya miliaran tersebut menggunakan fasilitas pesan sistem pembayaran internasional SWIFT.
SWIFT sendiri yaitu kependekan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication yang merupakan sebuah asosiasi yang menghubungkan ribuan forum sekuritas dan juga nasabah korporasi atau perusahaan besar yang ada di ratusan negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Dan dalam pelaksanaannya, memakai sebuah aba-aba unik yang terdiri dari beberapa aksara yang diwajibkan pada setiap akan melaksanakan transaksi keuangan internasional baik transfer uang dari luar negeri ke dalam negeri maupun sebaliknya.
Karena kepintaran yang hacker miliki tersebut sampai bisa menembus server dan sistem keamanan di Bank Rusia tersebut, dan hasilnya hacker bisa memanipulasi sistem sampai menciptakan mengirimkan uang ke rekening hacker sendiri.
Nomor rekening hacker peserta uang hasil curian tersebut kan bisa dilacak..?
Mungkin anda dan termasuk saya juga akan berpikiran menyerupai itu, kan malah lebih gampang untuk dilakukan pelacakan kemana uang tersebut dikirimkan.
Tapi faktanya yaitu tidak bisa dilacak, alasannya yaitu hacker tersebut ternyata bisa menciptakan sebuah tool atau software khusus yang bisa bekerja untuk menghapus semua data transaksi dari sistem SWIFT tersebut.
Dan ternyata cara penyerangan yang dilakukan oleh peretas seorang andal Bank ini bukan hanya gres terjadi kali ini saja.
Karena pada tahun 2016 kemudian juga pernah menimpa Bangladesh Bank yang berdasarkan para peneliti bahwa peretas tersebut bekerja memakai malware yang memang sudah diprogram untuk menghapus informasi transfer semoga tidak meninggalkan jejak.
Dari mulai modus pencurian dengan cara mengintip nomor PIN orang yang sedang memasukkanya di mesin ATM memakai kamera kepetangan berukuran sangat kecil, menciptakan kartu ATM fiktif, memasang card reader sampai modus mengembangkan spyware melalui internet sebagai kegiatan jahat kepetangan yang dalam aksinya melaksanakan pencurian informasi melalui sistem online.
Tapi sampai diawal tahun 2018 ini, aksi-aksi tersebut ternyata semakin canggih saja, atau dengan kata lain para hacker seorang andal Bank tersebut sudah menjadi semakin akil saja.
- Baca juga:
- Website Bank BRI Palsu.
- Penyalahgunaan Data Nasabah Bank.
- Cara Kirim Uang Dollar Paypal Ke Bank.
Dalam sebuah artikel informasi yang berjudul "Hackers stole $6 million from Russian bank via SWIFT system: central bank", dinyatakan bahwa dalam agresi pencurian uang yang jumlahnya miliaran tersebut menggunakan fasilitas pesan sistem pembayaran internasional SWIFT.
SWIFT sendiri yaitu kependekan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication yang merupakan sebuah asosiasi yang menghubungkan ribuan forum sekuritas dan juga nasabah korporasi atau perusahaan besar yang ada di ratusan negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Dan dalam pelaksanaannya, memakai sebuah aba-aba unik yang terdiri dari beberapa aksara yang diwajibkan pada setiap akan melaksanakan transaksi keuangan internasional baik transfer uang dari luar negeri ke dalam negeri maupun sebaliknya.
Karena kepintaran yang hacker miliki tersebut sampai bisa menembus server dan sistem keamanan di Bank Rusia tersebut, dan hasilnya hacker bisa memanipulasi sistem sampai menciptakan mengirimkan uang ke rekening hacker sendiri.
Nomor rekening hacker peserta uang hasil curian tersebut kan bisa dilacak..?
Mungkin anda dan termasuk saya juga akan berpikiran menyerupai itu, kan malah lebih gampang untuk dilakukan pelacakan kemana uang tersebut dikirimkan.
Tapi faktanya yaitu tidak bisa dilacak, alasannya yaitu hacker tersebut ternyata bisa menciptakan sebuah tool atau software khusus yang bisa bekerja untuk menghapus semua data transaksi dari sistem SWIFT tersebut.
Dan ternyata cara penyerangan yang dilakukan oleh peretas seorang andal Bank ini bukan hanya gres terjadi kali ini saja.
Karena pada tahun 2016 kemudian juga pernah menimpa Bangladesh Bank yang berdasarkan para peneliti bahwa peretas tersebut bekerja memakai malware yang memang sudah diprogram untuk menghapus informasi transfer semoga tidak meninggalkan jejak.
0 Response to "Peretas Bank Makin Cerdik Menciptakan Software Penghapus Jejak Transaksi"
Post a Comment