-->

Taata Cara Perjuangan Budidaya Ikan Yang Menguntungkan

Panduan lengkap budidaya ikan nila

Budidaya ikan nila tidaklah sulit. Ikan nila masih satu kerabat dengan ikan mujair. Kedua ikan ini mempunyai kemiripan sifat. Praktis berkembang biak dan mempunyai kemampuan pembiasaan yang baik.

Di alam bebas, ikan nila banyak ditemukan di perairan air tawar menyerupai sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30oC dengan pH air 7-8.
Ikan nila termasuk binatang pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya plankton, plankton, flora air dan aneka macam binatang air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%.  Biaya pakan untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak menyerupai budidaya ikan mas atau ikan lele yang membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi,  sekitar 30-45%.


Untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, yakni pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga penanganan penyakit.

Memilih benih ikan nila

Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal sebaiknya gunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila betina.

Budidaya ikan nila secara monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat simpel memijah (melakukan perkawinan). Sehingga bila budidaya dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit terhambat.

Saat ini banyak yang menyediakan bibit ikan nila monosex. Bila sulit mendapatkannya, bibit ikan nila monosex bisa dibentuk sendiri. Caranya bisa dilihat dalam artikel budidaya pembenihan ikan nila.

Jenis Jenis Ikan Nila

Klasifikasi ikan nila ialah sebagai berikut:

  •     Kelas : Osteichthyes
  •     Sub-kelas : Acanthoptherigii
  •     Crdo : Percomorphi
  •     Sub-ordo : Percoidea
  •     Famili : Cichlidae
  •     Genus : Oreochromis
  •     Spesies : Oreochromis niloticus
Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat, antara lain: nila biasa, nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift

Persiapan kolam budidaya

Budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan lantaran cara membuatnya cukup simpel dan biaya konstruksinya murah. Silahkan lihat cara menciptakan kolam tanah.

Keunggulan lain kolam tanah ialah bisa menjadi tempat tumbuh aneka macam flora dan binatang yang bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.
Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga pengairan. Berikut langkah-langkahnya:
  • Langkah pertama ialah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung kondisi cuaca. Sebagai patokan, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat retak-retak, namun tidak hingga membatu. Bila diinjak masih meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
  • Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm. Sampah, kerikil dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan juga lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak habis.
  • Kolam yang telah digunakan biasanya mempunyai tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Padahal kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila ada pada kisaran 7-8. Untuk menetralkannya lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Dosis pengapuran diubahsuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kapur diaduk secara merata. Usahakan semoga kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.
  • Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik  sebagai pupuk dasar. Jenisnya bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organik mempunyai kegunaan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebar merata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah itu, bila dipandang perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan untuk mengatakan nutrisi bagi binatang dan flora renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga binatang atau flora tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan.
  • Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk mengatakan kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya tumbuh. Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Cara pengolahan kolam tanah secara lebih mendetail bisa dilihat di persiapan kolam tanah untuk budidaya ikan.

Penebaran benih ikan nila

Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Padat tebar kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram/ekor.

Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap pembiasaan terlebih dahulu. Gunanya semoga benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko final hidup benih bisa ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam air kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.

Pemeliharaan budidaya ikan nila

Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam kolam, langkah selanjutnya ialah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling penting dalam pemeliharaan budidaya ikan nila ialah pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.

a. Pengelolaan air

Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam. Parameter penentu kualitas air ialah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.

Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan memperbesar pemikiran debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH3 dan H2S yang ditandai dengan amis busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya dengan mengeluarkan air kotor sebesar ⅓ nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam keadaan normal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.

b. Pemberian pakan

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.

Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua ahad sekali, ambil sampel ikan nila secara acak kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.

Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran menyerupai berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 - 73%.
4. Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya ialah :
- Kaliandra
- Kalikina atau kecubung;
- Kipat
- Kihujan

Perhitungan takaran pakan budidaya ikan nila:
Dalam satu kolam terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata bobot ikan → (10+20)/2 = 15 gram/ekor.
Perhitungan pakannya → 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari
Cek bobot ikan setiap dua ahad untuk menyesuaikan jumlah pakan.

c. Pengendalian hama dan penyakit

Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila merupakan ikan yang tahan banting. Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai.

Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit nanah yang menular. Media penularan biasanya melewati air. Makara bisa menjangkau satu atau lebih tempat kolam. Untuk penjelasan lebih jauh silahkan baca hama dan penyakit ikan nila.

Pemanenan ikan nila

Waktu yang diharapkan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.


Berikut ini cara menciptakan kolam untuk budidaya ikan nila memakai terpal

Bahan:

  •     Terpal (ukuran sesuai dengan harapan anda)
  •     Sekam
  •     Batako / Bata Merah

Cara pembuatan kolam terpal
  •     Cari posisi tanah yang pribadi terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan kolam.
  •     Gali tanah sesuai dengan luas kolam yang anda inginkan dengan kedalaman ± 50 cm.
  •     Tanah hasil galian tadi digunakan untuk tanggul di sisi kolam dan dipadatkan supaya tanggul tersebut berpengaruh kemudian permukaan tanggul diberi batako / bata merah supaya permukaannya rata.
  •     Setelah penggalian selesai, selanjutnya dasar kolam diberi sekam secar merata.
  •     Terpal siap dipasang dan diisi air.
  •     Diatas terpal diberi batako / bata merah lagi supaya kondusif dan rapi. Hal ini dimaksudkan juga supaya terpal tidak simpel berubah posisi, terutama ketika angin berhembus tidak mengecewakan kencang.

Budidaya ikan nila memerlukan kualitas air yang bagus
 

Setelah kolam terpal jadi, hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan nila ialah air. Sumber air yang akan kita gunakan haruslah air yang bersih, dapat  berupa air sumur, air PAM, air hujan yang ditampung, dan lain-lain yang layak digunakan. Lebih ideal lagi jikalau kolam terpal mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau danau.

Analisa KeuntunganUsaha
Pembesaran Ikan Nila

Pembesaran nila mulai dari benih berumur dua bulan (ukuran jempol) hingga nila berukuran 4-5 kg/ekor selama 4 bulan. perhitungan yang digunakan dalam perjuangan pembesaran nila sebagai berikut:
-         Luas kolam 1000 m persegi merupakan lahan sewa
-         Benih yang akan dibesarkan sebanyak 60.000 ekor
-         Jumlah tenaga kerja dua orang. Rp 750.000/bln/org
-         Pembesaran ini selama empat bulan berukuran 200-300 g/ekor.
-         Total produksi nila konsumsi yang dipanen kurang lebih 10 ton.

Modal sarana pembesaran
- Kolam 1000 meter persegi selama empat bulan
Rp. 1.200.000
- Benih nila 60.000 ekor
Rp. 9.000.000
- Alat perikanan
Rp. 500.000
Total
Rp. 10.700.000
Biaya operational         
- Pakan buatan sendiri
Rp. 42.000.000
- Tenaga kerja dua orang
Rp. 6.000.000
- Obat-obatan dan keperluan lain
Rp.10.000.000
Total
Rp. 58.000.000


Total Pengeluaran=Modal Sarana Pembesaran + Biaya Operational     
= Rp. 10.700.000 + Rp. 58.000.000
= Rp. 68.700.000

Analisa Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Bawal

Ikan bawal yang yummy dan gurih ini banyak diminati oleh masyarakat kita. Jika dibudidayakan dengan benar, ikan bawal tentunya akan menghasilkan laba yang menggiurkan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora. Jenis binatang yang paling disukai ialah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda.

Cara budidaya ikan Bawal tidaklah sulit & keuntunganyapun menjanjikan sangat besar kebanyakan orang mengalami kegagal di karenakan:
  1. Tidak di perhatikan setingan kolam
  2. Pemula/pemain gres yang terburu buru akan hasil yang besar tanpa mempertimbangkan resiko
  3. Kurang matangnya informasi bagai mana cara budidaya ikan mas
Kuncinya ialah SETINGAN KOLAM buat senyaman mungkin air kolam untuk menyesuaikan diri dengan cara persiapan lahan, pemupukan lahan, serta penebaran benih.

Cara Perawatan Lahan Budidaya Ikan Bawal
  • Keringkan kolam sebelum kolam di isi air
  • Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur ketika penjemuran kolam
  • Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah
  • Kolam sebaiknya di beri sirkulasi air atau air mengalir
  • Untuk budidaya pembesaran ikan bawal sebaiknya kolam tanah & air mengalir
Cara Pemupukan Lahan Budidaya Ikan Bawal
  • Jemurlah pupuk sangkar yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi tape
  • Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung
  • Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku
  • Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu
  • Isi air hingga ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam
  • Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih
Cara Penebaran Benih Ikan Bawal
  • Masukan benih yang sudah di adaptasikan ke dalam kolam
  • Masukan pelan pelan

Data Usaha Budidaya Ikan Bawal
Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm dengan air mengalir
  • Ukuran bibit 35 sebesar kuku kelingking sebanyak 3.500 ekor
  • Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 2 sak
  • Pakan pelengkap bisa di berikan limbah rumah tangga dan sayuran busuk dari pasar dll
Modal:
No
Data Usaha Pembesaran Ikan Mas
1 Bibit ikan 1 inch
Rp.     100
110 x 3.500
Rp.  350.000
2 Pakan apung pf.1000 – 2 sak
Rp.130.000
 2 sak x 130.000
Rp.  260.000
3 Pakan tambahan
    –
4 Obat
Rp. 25.000

Rp.    25.000
x Jumlah modal Rp.  635.000
Total modal keseluruhan Rp. 635.000,- meliputi:
  • Benih Ikan Mas = Rp.350.000
  • Pakan pf.1000 = Rp.260.000
  • Obat = Rp.25.000
Keuntungan
  • Harga konsumsi ikan Bawal  Rp. 12.000
  • Prakiraan hasil penghitungan umum selama 3 bulan,panen 1kg isi 3 ekor. jadi 3.500 ekor ikan Bawal di bagi 3 ekor = 1.166 kg dikalikan harga konsumsi Rp.12.000/kg =Rp.13.992.000
  • Pendapatan jual = Rp.13.992.000 di kurangi modal Rp.635.000
  • Keuntungan = Rp.13.357.000
Ikan bawal ini ialah ikan yang paling simpel cara perawatanya dan pemberian pakanyapun tidak mengeluarkan modal banyak,dan harga jualnya stabil. Keunggulan ikan bawal ialah laju pertumbuhan yang sangat cepat, inilah peluang perjuangan investasi yang faktual dan terbukti kesannya bisa meraup laba yang sangat besar. sistem pemasaranya juga sangat mudah, menyerupai warung tenda lesehan/sari bahari dan tempat pemancingan.

Catatan yang terpenting konsep kolam harus ada sirkulasi atau air mengalir usahakan kedalaman kolam minimum 1 meter. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua amin.


Panduan lengkap budidaya ikan lele


Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini mempunyai tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat menyerupai ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.
Terdapat dua segmen perjuangan budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele

Ada aneka macam macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi perjuangan budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.

Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele ialah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara menciptakan kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:

a. Pengeringan dan pengolahan tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.

Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang mengakibatkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diharapkan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.

Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk lantaran menyimpan gas-gas beracun menyerupai amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.

b. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan ialah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah semoga kapur meresap ke penggalan dalam. Dosis yang diharapkan untuk pengapuran ialah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.

Langkah selanjutnya ialah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan ialah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya ialah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air menyerupai fitoplankton dan cacing. Biota tersebut mempunyai kegunaan untuk masakan alami ikan lele.

c. Pengaturan air kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele ialah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air hingga batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.
Dengan kedalaman menyerupai itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam menyerupai fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.
Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara bersiklus sesuai dengan pertumbuhan ikan lele hingga pada ketinggian ideal.

Pemilihan benih ikan lele

Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Silahkan baca lebih lanjut mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya.

Kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT menyebarkan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang ketika ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.

Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melaksanakan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk menciptakan pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele.

a. Syarat benih unggul

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.

Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata semoga ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

b. Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit semoga terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.

Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm ketika benih ditebar. Hal ini menjaga semoga benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya diubahsuaikan dengan ukuran badan ikan hingga mencapai ketinggian air yang ideal.
Menentukan kapasitas kolam
Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan ialah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.

Pakan untuk budidaya ikan lele

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik ialah pakan yang memperlihatkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR ialah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.

Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan pelengkap secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif.

a. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele ialah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.

Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai menentukan mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan hingga membeli pakan kadaluarsa.

Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, kemudian timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua ahad menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.

Jadwal pemberian pakan sebaiknya diubahsuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.

Ikan lele merupakan binatang nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan ketika ikan lele garang menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan

Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan pelengkap sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita erat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah ialah hasil ikan tangkapan dari bahari yang tidak layak dikonsumsi insan lantaran ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan menciptakan belatung dari adonan ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, kemudian dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam mengatakan pakan ikan lele, jangan hingga telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

Pengelolaan air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele ialah pengelolaan air kolam. Untuk mendapat hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.

Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya amis busuk.
Apabila sudah muncul amis busuk, buang sepertiga air penggalan bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator menyerupai linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada kanal dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.

Penyakit pada budidaya ikan lele bisa tiba dari protozoa, basil dan virus. Ketiga mikroorganisme ini mengakibatkan aneka macam penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya ialah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.

Untuk mencegah timbulnya penyakit nanah ialah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terjangkit penyakit non-infeksi menyerupai kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.

Panen budidaya ikan lele

Ikan lele bisa dipanen sesudah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.

Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan semoga tidak buang kotoran ketika diangkut. Pada ketika ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele menurut ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi menurut ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Teknik Memelihara Dan Cara Budidaya Ikan Koi

Ikan koi atau ikan merupakan salah satu ikan primadona yang banyak digemari oleh masyarakat di aneka macam macam belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Keberadaan ikan koi atau ikan mas mengatakan peluang tersendiri untuk para pebisnis dan pembudidaya ikan hias.
 
Selain lantaran harganya yang mahal, ikan yang satu ini tergolong simpel untuk dibudidayakan. Permintaan pasar akan ikan yang eksotis ini juga sangat tinggi. Bukan hanya untuk hiasan saja, namun sebagian orang yang hobi dan menggandrungi ikan mas rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mempunyai ikan koi yang mempunyai jenis tertentu.

Tak heran banyak orang yang tergiur dan ingin coba memelihara dan membudidaya ikan koi. Sayangnya tak semua orang bisa dan bisa memelihara ikan koi dengan baik. Salah-salah malah ikan yang niat awalnya dibudidayakan malah mati.

Oleh alasannya itu, ada beberapa hal yang perlu dan harus diperhatikan jikalau ingin mencoba memeilihara dan membudidayakan ikan koi. Berikut ulasannya.

1. Kolam Ikan Koi
Pemeliharaan ikan koi sanggup memakai derma media mulai dari kolam semen, kolam taman, kolam tanah, hingga dengan kolam terpal. Namun ada beberapa orang yang salah persepsi bahwa memelihara ikan koi bisa di dalam aquarium. Hal tersebut sebetulnya salah, lantaran ikan koi bisa hidup dengan baik hanya di tempat yang luas.


Mayoritas aquarium hanya mempunyai luas yang terbatas. Makara tidak cocok digunakan untuk memelihara ikan warna warni ini. Ukuran kolam ikan koi yang ideal ialah minimal 1,5 meter x 2 meter, dan dengan kedalaman 80 hingga 50 cm.

Ukuran tersebut terbilang ideal lantaran jikalau terlalu dangkal, maka ikan koi akan terkena paparan sinar matahari secara pribadi sehingga menjadikan warna tubuhnya menjadi pucat. Selain itu usahakan kolam ikan koi mempunyai jarak dengan bibir kolam sebesar 25 cm untuk menghindari ikan lompat ke luar kolam.

2. Air
Ikan koi bisa hidup dengan baik jikalau habitatnya terjaga kebersiahannya. Oleh alasannya itu perlu perawatan ekstra untuk menjaga kebersihan dari air tempat hidup ikan koi. Penggunaan filter berlapis diharapkan untuk menjaga kebersihan dan kejernihan air.


Selain itu juga harus diperhatikan tingkat keasaman air. Untuk pemeliharaan koi yang baik ialah 6,5 hingga dengan 8,5. Sirkulasi air di dalam kolam koi juga harus terjaga. Karena itulah harus disediakan pompa yang sanggup mengalirkan air sebanyak 25 liter per menit.

Namun jikalau pembudidaya tidak memakai derma penyaringan atau filter, maka diharuskan untuk mengganti air kolam dengan air yang higienis minimal sekali dalam dua ahad semoga tetap terjaga kebersihannya.


3. Pakan Ikan Koi
Pakan ikan koi juga harus diperhatikan jikalau menginginkan hasil ikan koi yang berkualitas tinggi. Pemilihan pakan yang anggun juga sanggup membantu menjaga kesehatan koi dan menciptakan warna kulit ikan koi semakin terang dan tampak indah.


Pakan koi sendiri bisa dibedakan menjadi dua, yakni pakan alami dan pakan buatan. Untuk membantu pertumbuhan koi, sanggup diberi makan wheat germ yang mengandung protein mencapai 32 %. Sangat anggun untuk mempercepat pertumbuhan ikan koi.

Sedangkan pakan yang digunakan untuk membantu menciptakan warna ikan menjadi lebih terang ialah pakan yang mengandung karoten. Zat karoten tersebut sanggup ditemui pada kepiting, salmon, udang-udangan, kutu air, jentik nyamuk, cacing darah, wortel, alga atau ganggang spirullina, sawi, kubis, semangka, hingga dengan cabe hijau.


0 Response to "Taata Cara Perjuangan Budidaya Ikan Yang Menguntungkan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel